Fawatihu assuwar.
Sebagus-bagusnya pembukaan yaitu yang keindahanya sesuai dengan ukuran balaghah terhadap para ahli bayan. karena pada tahap awal yang sangat menyentuh perhatiannya pendengar. jika indah didengar maka mudah mengajak pendengar untuk mengingat dan menerima hal tersebut.
Dan hal ini sudah dibuktikan para ahli bayan bahwa ternyata yang termasuk dalam fawatih itu yang lebih mengandung unsur balaghah dengan baik.
Mengawali sesuatu dengan hal yang bagus itu adalah salah satu corak yang sepesial dari Al-qur’an, karena itu bisa disebut dengan baro’atul istihlal yaitu kandungan kalam yang mencakup mengenai keadaan mutakallim, atau sering didefinisikan karena mencakup semua maknanya. Seperti surat Al-fatihah.
Ciri-ciri fawatih assuwar dalam Al-qur’an ada sepuluh.
1.diawali dengan pujian terhadap Allah.
2.diawali dengan huruf tahajjii : ada 29 surat, dan jumlahnya ada 78 huruf, dan huruf yang diulang ada 14 huruf.
3.diawali dengan sepuluh seruan, lima ditunjukan kepada Nabi: Al’ahzab, attalaq, attahrim, almuzammil, almuddatsir. Dan yang lima ditunjukan pada ummat : annisa’, almaidah, alhajj, alhujurat, dan almumtahanah.
4.diawali dengan jumlah khobariyah: yas’aluunaka anil anfaal, barooatum min allah, ataa amrullahi, iqtarooba linnaasi, qod aflaha almu’minun, suuratun anzalnaaha, tanziilu alkitab, alladziina kafaruu, innaa fatahna, iqtarobati assaaa’ah, arrahman, laqod sami’allahu, alhaaaqoh, saaalaa saailu, inna arsalnaaka nuuhan.dlll
5.diawali dengan qosam, ada 15 surat yang diawali dengan qosam.
6.diawali dengan huruf sarat, alwaaqiah, almunaafiqun, attakwir, inqitoor, insyiqooq, azzalzalah dan annasr.
7. amar, ada pada 6 surat: qul uwhiya, iqra’, qul yaaayyuhal kaafirun, qul huwa allhu ahad, dan mu’awwidzatain.
8.istifham, ada pada 6 surat: hal ataa, amma yatasaaalun, hal ataaka, alam nasyrah, alam tara, araayta.
9.doa’, ada pada tiga surat: waylul lilmutaffifin, waylul likulli humazatin, tabbat.
10. ta’lil fi, liiyla fi quraisyin.
Ket: pemujian itu ada dua bagian:Yaitu Tetap pada sifat pujian itu, dan melarang pada sifat kekurangan Allah. Penatapan atau Itsbaat dengan tahmid itu ada pada lima surat, dan tabaarok ada pada dua surat, tanzih atau tasbih ada pada tujuh surat. Al-karmani mengatakan bukunya “Mutasabbah Al-Qur’an” bahwa tasbih itu adalah ungkapan kalimat yang digunakan Allah untuk mengikuti jejak pada kalimat itu. Diawali dengan menggunakan masdar pada awal surat al-isra’, dan madli pada alhadid dan al-hasr, dan mudlari’ di surat al-jumuah dan taghabun. Dan amar disurat al’alaa.
Maqsud dari huruf hijaiyah yang diawal surah: para ulama’ ahli mufassir dan sastra mengatakan bahwa huruf-huruh yang pasti digunakan dalam Al-qur’an itu sudah pasti mu’jizat, dan menunjukan nama dari surah yang dibuka dengan huruf itu. Mereka mengatakan kalau kalimat-kalimat arab itu sudah dikenal dalam penyusunannya. Dan itu menunjukan ke ‘ijazan Al-qur’an, karena itu bukan merupakan wahyu apabila tidak bisa menunjukan kemukjizatan.
Dan ini dikuatkan dengan hadis-hadis Nabi yang sohih. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah:
انّ رسول الله صلّي الله عليه وسلّم كان يقرأ في صلاة الصبح يوم الجمعة : آلم السجدة و هل آتي علي الإنسان
Hadis lain يس قلب القرأن:
Ada yang mengatakan bahwa itu menunjukan atas nama surat itu tersendiri dan apabila itu digabung maka akan menjadi nama Allah. Ibnu Abbas mengatakan alif lam mim( ana allahu alam) alif(allah) lam (latif) mim (majiid). Dan contoh lain yang dikemukakan oleh ibnu Abbas: alif lam ra’, haammim, nun, itu adalah Arrahmaan.
Pendapat-pendapat ulama’dahulu dan modern.
-ulama’ dahulu mengatakan, mengetahui hal itu adalah penting karena dalam hitungan fawaatihu assuwar terdapat rahasia-rahasia ketuhanan dalam Al-qur’an. Hanya Allah yang mengetahuinya dan fawaatih ini bisa disebut sebagai ayat yang mutasyabbih, haram bagi orang yang membantahnya, dan wajib untuk mengimaninya.
Ada sejarah mengatakan karena diturunkannya fawatih seperti itu agar masyarakat arab heran dan takjub ketika mendengarnya. Bisa meluluhkan hati dan nurani.
Menurut Rasyid Ridla dalam tafsirnya yang terdapat dalam fawatih itu mengandung unsur yang bagus dalam segi balagah nya, dan pemahanya lebih mudah untuk diterima, dan imbasnya bisa mengingatkan mukhattab untuk ingat kepada mutakallim atas pentingnya kalam dan maqsudnya. Bisa merangsang pembaca untuk ingin tahu dari makna itu. Dan supaya mengingat sebelum melakukan sesuatu untuk ingat kepada tuhanya. Dan apabila diserukan pada orang-orang arab maka menggunakan ha’ tanbih. Maka wajib bagi imam untuk menaruh pujian pada Allah diawal.
Ulama-ulama modern tidak berpendapat banyak mengenai ini, seperti Ibnu Taimiyah, Ibnu Qoyyim, Arrazi, Alalusi, Albaghawi, dan jalalain. Mereka sepakat kalau fawatih assurah itu adalah nas-nas yang mengandung hikmah yang sudah pasti dan mengandung banyak kerahasiasaan.
Pemikir-pemikir barat berpendapat lain mengenai hal ini;
Neuwledekc, hirschfeld, bauer, teued dan bleatsir mereka mengatakan kalau fawatih surah itu adalah tanda dari manusia sendiri yang dibuat ketika pada mushaf usmani, itu karena mereka beranggapan ketika mushaf usmani dibuat itu berdasarkan dari kumpulan mushf sahabat. Seperti huruf mim, itu menandakan dari mushaf almughirah, dan ha’ menandakan dari mushaf Abu Hurairah, shad dari said bin Abi Waqoos, nun dari usman.
Home
»
»Unlabelled
»
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment