Misteri Cinta Oleh: Khoirul Anwar Afa Pengamat Cinta Kitabian AlKitabah Jakarta Hp: 085 742 014 291 Cinta adalah satu kata yang misteri. Hidup seseorang akan semakin berkualitas karena cinta. Kesedihan menjadi kebahagiaan, karena cinta. Teriknya panas matahari tidak terasa di leher, hanya karena cinta. Banyak para ahli cinta yang mencoba mengartikan makna cinta. Tapi, tidak sedikit definisi itu mereka ungkapkan, dan berbeda makananya. Sungguh luar biasa cinta. Tidak ada makna yang pasti terkait cinta. Hanya ada tanda-tanda yang berhasil dirumuskan oleh para pakar cinta. Sebagai orang mu’min, cinta itu merupakan anjuran. Bahkan cinta memberikan kehebatan yang luar biasa. Orang dapat merasakan manisnya keimanan, apabila sudah menjalin cinta. Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Salah seorang di antara kalian tidak akan merasakan manisnya keimanan, sampai saat ia mencintai orang lain yang ia hanya mencintainya atas dasar karena Allah, juga sampai saat ia dilemparkan ke dalam api neraka lebih dicintainya daripada ia harus kembali ke dalam kekafiran setelah Allah menyelamatkannya (dari kekafiran itu), dan sampai Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya daripada yang lainnya.” (HR Al-Bukhari). Hanya cinta yang didasari dengan ketulusan yang akan menghantarkan orang pada kebajikan. Masalah mencintai bukanlah hal yang sulit, dalam diri manusia sudah ditanamkan rasa cinta sejak manusia lahir. Seandainya cinta tidak menyertai manusia, mungkin sejak kecilnya, atau ketika masih ada dalam kandungan ibunya, sudah dimusnahkan calon manusia. Tetapi, cinta berkata lain. Atas dasar cinta, semua yang awalnya dibayangkan tidak mampu untuk dipertahankan, kini cinta hadir dengan membawa kekuatan dan mampu menjadikan bertahan. Cinta mambawakan kepercayaan. Ketika orang memiliki rasa cinta, tidak lagi memandang dirinya lemah, tidak lagi memandang dirinya remeh. Mereka memandang yang dicintai dengan penuh kepercayaan. Karena cinta merupakan kunci keimanan. Cinta yang menghantarkan orang dapat percaya dengan perkara yang belum jelas. Rasulullah Saw. bersabda, “Demi Zat yang jiwaku berada di dalam genggaman-Nya, kalian tidak akan masuk surga sebelum kalian beriman. Kalian tidak akan bisa beriman sebelum kalian saling mencintai. Tidakkah aku tunjukkan kepada kalian mengenai sesuatu yang ketika kalian melakukannya, maka kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian!” (HR Muslim). Nabi sebagai panutan kita telah merumuskan bagaimana cara mencintai yang baik. Semua konsep cinta telah beliau contohkan melalui sahabat-sahabatnya. Karena cinta tidak hanya sekedar memainkan perasaan saja. Cinta dapat mempengaruhi ketenangan batin manusia. Karena batin manusia selalu dipengaruhi dengan sesuatu yang dicintai. Apalagi mencintai seseorang, maka perlu diwaspadai lebih dulu. Karena, kesejatian seseorang yang dicintai sangatlah berpengaruh besar terhadap yang mencintai. Rasulullah Saw. bersabda, “Seseorang selalu dikumpulkan bersama orang yang dicintainya. Kamu juga akan dikumpulkan bersama orang yang kamu cintai. Setelah adanya Islam, aku tidak pernah melihat kebahagiaan terpancar pada diri orang-orang Islam melebihi saat mendengar ini.” (HR Al-Tirmidzi). Cinta mampu mempersatukan antara yang mencintai dan yang dicintai. Sungguh hebat bagi orang yang membina cinta. Maka sungguh pentingnya manusia menaruh cinta pada tempatnya. Menaruh pada tempat yang lebih pantas untuk dirinya. Karena kekuatan cinta yang sangat luar biasa apabila sudah melekat dalam jiwa manusia. Cinta itu bisa berbalik dari kekuatan. Cinta juga bisa membuat orang menjadi gila dan buta ketika salah menaruh cinta, maka yang terjadi bukanlah kenikmatan cinta. Melainkan siksa dari cinta. Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Cintamu pada sesuatu akan membutakanmu dan membuatmu tuli.” (HR Abu Daud). Itulah gambaran cinta pada hal yang salah. Tidak hanya yang dicintai yang salah, tetapi cara mencintainya juga salah. Sehingga cinta bisa menghantarkan pada kesengsaraan. Cinta mampu membolak-balikan hati dan mampu membuat pikiran yang awalnya sudah matang, kemudian ketika cinta datang, kini pilihan itu menjadi gamang. Sudah kita yakini bahwa cinta mampu mengubah segalanya. Maka menetukan cinta haruslah dengan hati-hati dan waspada. Jangan hanya karena hati suka, itulah cinta. Tetapi, pertimbangan untuk mencintai sesuatu sangatlah diperlukan. Karena cinta mampu membuat posisi diri yang mencintai lebih rendah atau lebih mulia. Hal seperti itu sangat berpengaruh terhadap yang dicintai. Tidak ada yang lebih bahaya kecuali itu sudah menyangkut masalah keyakianan. Karena cinta mempunyai peran kuat terhadap perasaan dan pikiran manusia. Manusaia dapat diracuni dan diobati oleh cinta. Maka janganlah salah memilih untuk menaruh cinta. Rasulullah Saw. bersabda, “Agama seseorang itu bergantung pada agama orang yang dicintainya. Karenanya, seseorang di antara kalian harus memperhatikan siapa orang yang dicintainya.” (HR Al-Tirmidzi). Membaca lebih dulu untuk mengenali siapa yang dicintai, itu sangatlah penting. Karena cinta itu misteri yang tidak nyata. Bisa saja manusia awalnya berjalan sendirian dengan aman dan nyaman. Tetapi ketika cinta itu berperan, bisa saja kekacauan yang akan didapati. Waspadalah dengan misteri cinta. Jangan asal mencintai bila tidak mengerti siapa dia sesungguhnya. Jangan hanya karena paras atau tatanan tubuh yang tampan, engkau relakan imanmu untuk mendapatkannya. Orang berlomba-lomba mendapatkan cinta, hanya karena secuil iming-iming yang tidak seimbang dengan dampak yang akan dihadapi. Sungguh manusia sangat berbahaya jika hanya dihadapkan dengan tatanan-tatanan yang tampan. Maka dari itu, sebagai manusia yang pecinta, ingatlah sabda nabi: “Tidak dikatakan beriman seseorang di antara kalian hingga Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya melebihi keluarganya, hartanya, dan seluruh manusia.” (HR Al-Bukhari).

Post a Comment

 
Top