Pentingnya
anugerah Tuhan
Oleh:
Khoirul Anwar
Mahasiswa
PTIQ Jakarta. HP, 085 742 014 291
Prof.Ehrenfest
adalah seorang fisikawan dari belanda. Di kalangan teman-temannya dia dikenal
sebagai seorang ilmuan yang penyabar, bijaksana dan peramah. Dia adalah seorang
fisikawan yang terkemuka pada zamanya. Beberapa orang salut dengan perjuangan
dan keilmuannya yang luar biasa. Dia berjuang penuh untuk memperdalam Ilmu
Fisika di Negara Belanda. Ketekunannya dalam mencari ilmu sangat mengejutkan
bagi masyarakat Belanda. Tetapi, peristiwa tragis yang sangat mengejutkan bagi
para ilmuan lainya disebabkan karena tewasnya Ehrenfest.
Pada tanggal 25 September 1933 dia
mengakhiri hidupnya setelah membunuh anak remajanya. Akibat peristiwa itu para
Ilmuan merasa terkejut. Karena tidak disangka, seorang Ehrenfest yang terkenal
penyabar dan ramah, tewas dengan cara yang tidak wajar. Menurut Prof.Kohnstamm
sebagai salah satu teman dekatnya, dia menemukan surat-surat dari Ehrenfest,
sebelum dia tewas sempat menuliskan surat untuk Kohnstamm. Dia menuliskan,
“yang tidak ada pada diri saya adalah kepercayaan kepada tuhan. Agama adalah
perlu. Barang siapa yang tidak mampu memiliki agama, ia mungkin binasa karena
itu, yakni bila tidak bisa beragama”.
Kohnstamm mengatakan bahwa dia bunuh
diri setelah membunuh anak laki-lakinya. Karena, dia merasa hidupnya hampa
dengan tidak adanya tuhan. Sejak kecil Ehrenfest hanya memperdalam ilmu
pengetahuan saja. Dia mengira hanya dengan ilmu akan bisa hidup bahagia. Selain
itu, dia juga putus harapan karena anaknya tidak bisa seperti yang dia
harapkan. Konon, anaknya mengalami kekurangan mental.
Selama perjalanan hidupnya,
Ehrenfest selalu ingin mencari kebenaran. Tetapi, dia masih tidak percaya
dengan adanya tuhan. Menurut Kohnstamm, sampai dia nekat menghabisi dirinya
disebabkan karena dia ingin mencari tuhan. Karena dia merasa selama hidupnya
dia tidak disertai dengan adanya tuhan atau atheis.
Sungguh mengerikan kalau mengingat
hal itu. Betapa pentingnya anugerah tuhan bagi kehidupan manusia. Petunjuk
tuhan bagaikan mata angin yang bisa mengarahkan kita untuk menuju kabenaran dan
jalan mendapatkan ridlonya. Tanpa anugerahnya, hidup manusia akan merasa
sempit. Tidak pernah merasakan kebahagiaan. Mari kita hayati dari pesan Allah
berikut ini:
“Siapa saja yang berpaling dari
ayatku, maka saya akan memberikanya kehidupan yang sempit” (QS.Tahaa 124).
Allah
lebih kuasa dan akan membalas bagi siapa saja yang menentangnya. Karena
dimanapun manusia tidak bisa lepas dari Allah. Allah selalu dekat dengan
manusia. Beliau tahu apa yang manusia perbuat.
Mari
kita renungi pesan ayat berikut:
“Dan
sungguh, kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh
hatinya, dan kami lebih dekat dari pada urat lehernya. (ingatlah) ketika dua
malaikat mencatat (perbuatanya), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain
di belah kiri. Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya
malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)” (QS. Qaf 16,17,18).
Betapa
dekatnya Allah pada diri manusia. Beliau selalu mengawasi perkembangan manusia.
Sungguh ruginya apabila manusia tidak melangkah dengan mengingat keagungan
Allah. Merasa memiliki Allah adalah kunci utama untuk menjadikan tenangnya
jiwa. Dengan mengingat Allah jiwa manusia akan menjadi lebih tenang.
Allah
berpesan dalam firmannya:
“Ingatlah, hanya dengan mengingatku,
hatimu akan menjadi tentram” (QS. Arra’ad 28).
Tidak
ada halangan bagi kita apabila kita mau mengarahkan hati ini pada kebaikan dan
mendapatkan hidayahnya. Allah memberikan jalan yang luas bagi kita untuk
mendapatkan petunjuknya. Allah menganjurkan agar kita memohon doa kepadanya.
“Dan tuhanmu berfirman, berdoalah
kepadaku, niscaya akan aku perkenakan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang
sombong tidak mau menyembahku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan sangat hina”(QS.
Al-Mu’min 60).
Telah
jelas kelapangan yang Allah berikan pada kita, hanya kita saja yang terkadang
lalai dan mengabaikan doa. Bahwa doa itu dianjurkan oleh Allah. Dan
mempercayainya adalah wajib bagi kita. Allah mempunyai kuasa dan beliaulah yang
maha memutuskan perkara. Mari kita meminta petunjuk pada Allah agar kita tidak
termasuk orang-orang yang sesat dan mati dalam keadaan husnul khatimah.
Perhatikan
pesan ayat berikut:
“Dan barang siapa yang diberi
petunjuk oleh Allah, dan barang siapa yang beliau sesatkan, maka engkau tidak
akan mendapatkan penolong-penolong bagi mereka selain beliau” (QS. Al-Isra’
97).
Kita
hidup tidak cukup hanya pengetahuan semata, yang selalu kita handalkan untuk
meraih duniawi dan materi. Tetapi, hubungan antara tuhan juga lebih penting.
Karena hidup tidak bisa berjalan tanpa arah.
Post a Comment