Dari bahasa inggris, cosmology, dari bahasa Yunani kosmos(dunia, alam semesta) dan logos(ilmu tentang, alasan pokok bagi, suatu pertimbangan). Beberapa pengertian 1. Ilmu tentang alam semesta sebagai suatu sistem yang rasional dan teratur. 2. Sering digunakan untuk menunjuk cabang ilmu pengetahuan, khususunya bidang astronomi, yang berupaya membuat hipotesis mengenai asal, struktur, ciri khas, dan perkembangan alam fisik berdasarkan pengamatan dan metodologi ilmiah. 3. Ilmu yang memandang alam semsta sebagai suatu keselurrhan yang integral, dan bagian dari a;lam semesta itu berdasarkan pengamatan astronomi, merupakan suatu bagian dari keseluruhan tersebut. 4. Secara tradisional, kosmologi dianggap sebagai cabang metafisika yang bergumul dengan pertanyaan pertanyaan mengani asal dan susunan alam raya, penciptaan dan kekekalannya, vitalisme atau mekanisme, kodrat hukum, waktu, ruang, dan kausalitas. Tugas kosmologi mungkin dapat dibedakan dari tugas ontologi oleh suatu perbedaan tingakat. analisis kosmologi mencoba apa yang berlaku pada dunia ini, sedangkan analisis ontologis berusaha mencari hubungan-hubungan dan perbedaan-perbedaan yang kiranya berlaku dalam dunia manapun juga. Kosmologi dalam sejarah filsafat 1. Ide-ide kosmologi pertama yang naif tampak di masa lampau sebagai suatu hasil dari beberapa upaya manusia untuk menemukan tempatnya dalam alam semesta. Data dan kepastian obseravasi yang sudah terkumpul menimbulkan konsepsi geosentris tentang alam semsta. Sebagian data ini dikumpulkan oleh para filsuf kuno yang mengemukakan bahwa di balik gerakan-gerakan planet yang kelihatannya kacau, pasti ada suatu pola nyata yang sesuai dengan hukum. Konsepsi geosentris ini kemudian digantikan oleh konsep sistem holiosentris. Holiosenttrisme diajukan sebagai reaksi atas geosentrisme yang diterima oleh gereja dan Skolastisisme. 2. Setelah hukum gravitasi universal ditemukan oleh Newton, masalah kosmologi dapat diperlakukan sebagai masalah fisik tentang masa gravitasi. Ini menimbulkan kesulitan-kesulitan serius yang dikenal sebagai paradoks-paradoks kosmologi. Dan ini diakibatkan oleh perluasan hukum-hukum fisika yang diterapkan bagi suatu bagian tertentu dari alam semesta kepada alam semesta seluruhnya. Kesulitan-kesulitan ini dipecahkan oleh teori kosmologi modern yang didasarkan pada teori relativitas. Pandangan Beberapa Filsuf 1. Wolff merintis pemakaian filsofis istilah ini. Ia mendefinisikannya sebagai ilmu tentang dunia atau alam semesta pada umumnya, sebagai berbeda dari ontologi, teologi atau psikologi. 2. Pemikiran skolastik sejak abad ke-18 dan seterusnya menerima penggunaan Wolf. Kosmologi dipandang sebagai metafisika khusus bersama dengan psikologi dan teologi natural. 3. Hegel memasukkan dalam studi kosmologi kontingesi keniscayaan eternitas (kekalan), keterbatasan, dan dan dan hukum-hukum formal dunia, maupun juga pertanyaan-pertanyaan tentang kebebasan dan asal muasal kejahatan. Cabang filsafat ini sangat tua. Ribuan tahun yang lalu, di Mesir dan Mesopotamia, manusia sudah bertanya tentang asal alam semesta. Untuk menemukan kesatuan dalam kemajemukan, dicari unsur induk dari segala sesuatu. Kosmologi berkembang di Yunani dan memberi hidup kepada ilmu alam. Ilmu alam sudah lama dewasa dan dipilih sebagai model untuk banyak ilmu lain. Memang dapat dipersoalkan masih ada tempat untuk filsafat alam di samping suatu ilmu yang begitu maju dan luas seperti fisika. Kelihatannya pertanyaan ini dijawab oleh ahli-ahli fisika sendiri, karena ahli fisika terkemuka sekaligus kosmolog kenamaan. Dalam jaman kuno mosalnya Aristoteles Ptolemaeus, dan dalam jaman modern Galilei dan Newton, jaman sekarang misalnya Einstein. Sebagai kosmolog mereka bertanya tentang hal-hal “di belakang” kenyataan fisis. Pertanyaan-pertanyaan dari filsafat alam itu misalnya soal evolusi, soal kebebasan dan determinisme, definisi “materi”, defenisi, “enersi”, definisi, “hidup’ dan soal-soal berhubungan dengan konsekuensi etis dari kemajuan teknik. Bersama dengan spesialisasi ilmu alam yang sangat maju, dirasa keperluan akan suatu refleksi yang lebih mendalam yang memperhatikan keseluruhan. Refleksi ini merupakan bidang kosmologi. Kosmologi merupakan rangkan umum di mana hasil-hasil dari ilmu alam dapat dipasang. Teori-teori umum tentang alam sebagai kesatuan, yang berfungsi sebagai rangka umum itu, sekarang ini dikemukakan oleh antara lain E. Mach (1833-1916), H. Hertz (1859-1894), M. Planck (1858-1947) dan A. Einstein (1879-1955). Kosmologi sekarang memandang alam seabagai suatu, “proses”. Kosmos itu sebagai sistem tetap dan tak terhingga, melainkan suatu proses perkembanga.
 
Top