Add caption


Memilih kampus yang tepat tentu pernah menjadi problem semua pelajar yang fresh graduate. Memilih kampus yang tepat tentu sudah menjadi idaman kita. Baik memilih di PTN atau PTS itu menjadi pertimbangan. Karena bisa melanjutkan studi dengan kampus yang sesuai selera. Untuk selera orang sudah jelas berbeda. Ada yang mengganggap kampus ini bagus dan ada juga yang menganggapnya kampus itu tidak bagus dan tidak cocok untuk dirinya. Hal itu bisa disebabakan berbagai factor, bisa jadi fakultas yang meraka incar tidak ada, bisa jadi tidak adanya kecocokan terhadap orientasi mereka terhadap kampus yang ada.
            Sebenarnya hal ini penulis alami sendiri. Ketika itu sedang ingin melanjutkan studi di perguruan Tinggi. Karena saya bukan fresh graduate dan saya sudah dua tahun lulus dari SMA, keraguan itu justru lebih besar daripada keraguan yang dialami para lulusan baru. Entah, tidak tahu kenapa. Yang pasti karena ingin mendapatkan tempat yang bisa mengantarkan kita untuk menuai apa yang menjadi cita-cita kita.
Pertanyaan di atas cocok untuk mengurai problem kita ketika sedang bingung mau kemana kita melanjutkan belajar. Tujuan kuliah menjadi program penting yang harus kita ketahui titik permasalahannya lebih dulu. Jika sudah terjawab, maka kebingungan tersebut akan terurai satu persatu. Sebab yang menjadi akar kebingungan seringkali pada tujuan. Jika tujuannya tidak didasari pada cita-cita yang jelas, biasanya kebingungan akan selalau membelenggu. Nah, untuk memilih tujuan kuliah bisa disamakan dengan latar belakang pendidikan yang sudah ditempuh semasa menjadi pelajar di SMA. Contoh, jika lulusan dari jurusan IPA maka yang tepat melanjutkan di bidang Pendidikan IPA. Karena linearitas itu lebih mudah dikembangkan daripada jurusan yang berbeda.
            Tetapi tidak juga selalu begitu. Karena keminatan bisa jadi muncul ketika sudah berjalan. Misalnya, ketika sobat tertarik pada kampus yang disana banyak teman-teman atau relasi pekerjaan, maka sobat bisa menemukan salah satu materi yang bisa sobat kembangkan pada kampus tersebut. Artinya, belum tentu ketika sobat lulus dari jurusan IPS kemudian harus kuliah yang berbasis IPS. Tidak. Bisa juga sobat cari jurusan yang memiliki materi kuliah yang dulu sobat pernah pelajari. Misalkan, fakultas Sastra Inggris, atau Sastra Indonesia.
            Pasti dua mata pelajaran yang menjadi prioritas fakultas tersebut sudah pernah sobat baca, dan sobat sudah sedikit banyak mengenalinya. Maka bisa saja, sobat masuk pada jurusan itu. Karena pertimbangan relasi kerja atau teman. Soalnya, perlu menjadi catatan yang serius bahwa jika sudah pada masa kuliah atau menjadi mahasiswa maka pertimbangan kompetensi diri itu sangat penting. Jika tidak berminat pada satu mapel bisa beralih pada dunia akademik berbasis sosial, bisa sambil kerja, bisnis, berpolitik, dll.
            Maka tidak heran jika kita menemukan orang yang dulunya prestasi di IPA tetapi pada akhirnya prestasi dalam dunia bisnis. Dan orang yang dulunya prestasi dalam dunia bahasa, justru pada akhirnya menjadi actor politik, dsb. Perlu menjadi pegangan memang, kalau bekal yang berarti dan harus dikembangkan sebesar-besarnya adalah bekal untuk akhir. Selamat mencoba sobat.
 
Top