Duh, kita sudah mendengar semenjak tahun lalu kalau semua industri dari Negara Sakura sedang mengalami penurunan. Sampai pada tahun ini pun, belum ada kebangkitan yang menyegarkan ekonomi Jepang. Maka dampak dari kelesuan ekonomi tersebut pasti dirasakan oleh banyak perusahaan diantaranya, Sony Corporation.

Pada tahun 2015 tahun ini, perusahaan Sony memperkitakan mengalami kerugian sebesar 230 miliar yen atau sama dengan Rp. 25 triliun. Maka untuk tahap pertama Sony juga menunda pembayaran dividen. Bahkan ada yang memperkirakan kalau Sony akan menjual bisnis smartphone-nya yang terus merugi.

hal itu dikarenakan Sony sedang berada dalam persaingan yang sangat sengit. Di pasaran sedang pada segmen bawah dikuasai oleh perangkat-perangkat murah ciptaan vendor Tiongkok, sementara pada segmen atas dikuasai Apple dan Samsung yang sekarang sudah sulit dikejar.

Menurut informasi yang saya dapatkan pada pertengahan Februari bulan lalu, CEO Sony Kazuo Hirai memberikan peryataan yang mengindikasikan bahwa Sony akan keluar dari pasar smartphone.
Tetapi sudah ada rencana bahwa Sony sudah mengarah pada beberapa sector saja, PlayStation, Entertainment, dan sensor. Setelah pernyataan itu keluar kemudian diluruskan oleh Director and Head Market Sony Mobile Indonesia, Jason Smith, pada peluncuran Xperia E4, pertengahan Maret lalu.
Dan dia mengatakan bahwa berita penarikan Sony Xperia dari pasaran adalah tidak benar. Dan dia juga menangkal bahwa apa yang pernah dikatakan CEO adalah bentuk upaya untuk mempertahankan smartphone dari pasaran. Komitmen itu juga dia buktikan dengan upaya Sony yang terlihat pada pagelaran Mobile Word Congress (MWC) 2015 yang diadakan di Barcelona, Sony masih memperlihatkan produk-produk mereka yang terbaru.
Jadi besar kemungkinan kabar perusahaan Sony akan gulung tikar tidak diterima oleh pihak market di Indonesia. Tetapi karena persaingan yang kurang mendapatkan respon dari masyarakat pasti Sony akan mencari celah mendapatkan produk-produk teranyar yang bisa menarik minat masyarakat.
 
Top