Menggagas Isu PTIQ
Bercabang
Oleh : Khoirul Anwar
Pada acara mubes (Musyawarah Besar) yang diadakan oleh dewan
BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) pada tanggal 24 kemarin, menghasilkan beberapa
rekomendasi yang akan diajukan pada pihak Intstitut. Diantaranya, terkait isu
yang sedang membara di telinga mahasiswa dan fresh graduate, yaitu
terkait kabar bahwa PTIQ memiliki beberapa cabang.
Untuk
menyentuh masalah ini, sebenarnya sudah masuk pada pengamatan mahasiswa yang
dimediatori oleh BEM. Tetapi, dari mahasiswa sendiri kurang begitu puas jika
tidak mendapatkan respon sendiri dari pihak yayasan. Ketika pada mubes kemarin,
isu pedas itu mendapat respon dan diklarifikasi oleh Dr. Ali Nurdin, selaku
Purek II di PTIQ.
Menurutnya, cabang kampus yang berdiri di beberapa
tempat, seperti di Banten, Ciawi, Palu dan Batam, itu hanya khusus S2, dan S1
yang tarbiyah, serta PGRA dan PGSD. Selain hal itu, sistim pembelajaran juga
diatur sebagaimana yang ditetapkan oleh pihak PTIQ pusat. Tetapi, mereka lebih
ditekankan pada tahsin (Baca al-Quran), bukan tahfiz (Menghafal al-Quran).
Mahasiswa
menyanggah deklarasi yang diberikan oleh purek II. Karena, sebagaimana yang
tertera dalam khittah PTIQ yang sejatinya tidak lain untuk mencetak generasi
penghafal al-Quran, tidak hanya pandai membaca dengan suara bagus. Mahasiswa
juga masih tidak melapangkan dada, jika hal itu masih saja dipelihara. Karena
sama saja tidak menghargai eksistensi mahasiswa pusat yang harus berjuang
mati-matian demi ikut semester.
Kampus
al-Quran yang dipimpin oleh wamenag Prof. Nasarrudin Umar itu, kini sedang
dalam tahap rekomendasi kesepakatan yang melibatkan semua pihak. Karena selama
ini tidak ada batas dan manajemen perkampusan yang jelas dan benar-benar
dianggap klir oleh mahasiswa. Dr. Ali Nurdin berpesan agar mubes ini dijadikan
pelajaran dan pegangan bersama. Sehingga, nantinya tidak ada saling senggol.
Tetapi,
acara mubes kali ini sangat disesalkan oleh mahasiswa. Karena, oknum yang
dianggap memiliki peran penting terkait hal ini tidak menampakkan diri dalam
mubes. Seperti rektor, dekan-dekan fakultas, lembaga tahfiz, dan sivitas
akademika lainnya.
Post a Comment