Materi ini dibuat untuk memberikan pelatihan Jurnalistik. Pemilik mengupdate ini berharap semoga dapat bermanfaat untuk siapa saja yang membaca tulisan ini. Jika ada kesalahan, saya pribadi mohon ada koreksi yang membangun.
Apa sih menulis itu?
Menulis diambil dari bahasa Al-Quran kataba, yang dalam konteks lain diartikan sebagai “wajib”, misalkan “kutiba alaikum iza hadlara”. Terkadang juga berarti “ketentuan”.  Dalam lisanul Arab, menulis adalah mengumpulkan kemudian menuangkan.
Menurut M. Atar Semi, menulis adalah suatu proses kreatif memindahkan gagasan kedalam lambang-lambang tulisan. 
Kenapa menulis?
-          Karena ada tugas : Makalah, artikel, atau skripsi.
Tetapi, yang paling dominan mengajak orang menulis itu karena, “Resah”.
Jenis Tulisan
-          Fiksi (Cerpen, Novel).
-          Non Fiksi (Artikel ilmiah, Makalah, Skripsi, Tesis, dsb).
-          Opini
-          Berita (liputan sebuah kasus, baik isu maupun fakta).
Langkah Menulis Cerpen
-          Menangkap ide cerita: Tidak perlu rumit. Ide-ide berawal dari pengalaman pribadi. Misalkan, ketika berangkat kuliah melihat gadis berseragam SMP sangat mempesona di hati anda. Kemudian diberi ide, “Gadis SMP”. Resah karena melihat banyaknya remaja menjalin hubungan kasih terjerumus pada seks, kemudian diberi judul, “Ketika Cinta Menjelma Seks.”
-          Membuat pembuka pada cerpen.
-          Merangkai alur dan plot : dengan mencantumkan dialog, narasi, dan diskripsi.
-          Membuat penutup cerpen sebagai ending dari cerita yang ditulis.
-          Pada umumunya, judul pada cerpen ini mendasar dan boleh lebih dari tiga kata.
Langkah-langkah menulis makalah:
1.      Kata pengantar:
2.      Daftar isi
3.      Pendahuluan : Latar belakang, dan tujuan.
4.      Landasan Teori
5.      Pembahasan (isi makalah).
6.      Kesimpulan.
7.      Daftar Isi.
Menentukan topik : umum dan khusus. Misalkan gambaran tentang “Indonesia”. Jika ingin membuat topik yang lebih khusus atau mendalam pada sebuah permasalahan, “Keburukan Moral Bangsa Indonesia”.
Tujuan dari topik: Rencana ketika sudah mengangkat sebuah topik. Tujuannya untuk mengajak pembaca mengenal lebih jauh terkait topik. Misalkan “Korupsi”.
Menentukan ide dasar dengan memberi angka romawi di bagian kiri, I, II, III. Kemudian memberi argumentasi yang tepat. Jika ingin menjelaskan sesuatu proses, maka berilah penjelasan pada langkah-langkahnya. Jika ingin menginformasikan sesuatu, maka berilah kategori utam dalam informasi itu. Kemudian memberi abjad huruf, A, B, D, untuk bagian ide tema.
Hal-hal yang perlu diketahui dalam menulis makalah
-          Memberikan spasi setelah titik. Dan, pada umumnya satu paragraf terdiri empat baris.
-          Menempatkan huruf kapital:
*Pada awal kalimat: Dia menangis
*Pada petikan langsung: Nabi bersabda, “Menuntut ilmu itu wajib bagi laki-laki maupun perempuan.”
*Pada nama, tuhan (pengganti), kitab, dan nama manusia: Allah (Dia), Taurat, Al-Quran, Hasan.
*Pada gelar kehormatan atau jabatan yang diikuti nama orang: Imam Bukhari, Sultan Hasanudin, Wakil Presiden Budiono, Prof. Darwis Hudee, dsb. Jika tidak diikuti nama orang ditulis kecil.
*Pada nama bulan, hari: Agustus, Kamis, dll.
*Pada nama geografi/daerah: Aceh, Jakarta, Asia Tenggara, dll.
*Pada nama buku, majalah, judul karangan, kecuali yang memakai kata di, ke, kepada, dari, dan, yang, serta yang tidak terletak pada posisi awal. Misalkan: Media Indonesia, “Sejarah Tarekat Naqsabandiyah”, dia pergi ke Jakarta kemdian pindah ke Surabaya.
*Pada kaliamat sapaan atau pengacuan: ini uang siapa, Bu?
       - Menempatkan huruf miring:
*Pada ungkapan asing: Welthanschauung antara lain diartikan sebagai “pandangan dunia”. Mahasiswa PTIQ tergolong jihad fi sabilillah.
       - Penulisan catatan kaki (foot note) atau catatan akhir (end note)
*Nama penulis atau pengarang tidak perlu dibalik, judul buku ditulis miring, judul artikel dan karya tulis lain yang tidak diterbitkan dalam bentuk buku ditulis dengan huruf tegak dan diapit dengan tanda kutip (“), penggunaan seperti op. cit., ibid, meskipun benar sebaiknya dihindari. Lebih baik ditulis nama pengarang dan judul bukunya, lalu nomor halaman yang dikutip.
Contoh:
 Harry J, Benda, Bulan Sabit dan Matahari Terbit, Jakarta: Pustaka Jaya, 1980, h. 55.
 Emmanuel Subangun, “Negeri Kadal” artikel yang dimuat oleh majalah Tempo (14 Maret 2004), h. 98.
-          Penulisan Daftar Pustaka
Sama dengan menulis catatan kaki, hanya saja penulisan nama pengarang dibalik.
Contoh: Butcher, Judith, Penyuntingan Naskah Buku Pegangan Cambridge, cet. Ke-1, terjemahan Salindinah Sutarto, S.S., M.A., Jakarta: Balai Pustaka, 1988.
Atau yang terbaru, al-baghdadi, Ismail Basha. 1951. Hidayat al-Arifin; Asma’ al muallifin Itsar al- Musannifin. 2 Jilid. Istanbul: Mili Egitim Basimewi.

Opini
*Langkah-langkah menulis opini
Judul pada tulisan opini mendatar. Idealnya, tiga atau empat kata. “Nafsu Bejat Koruptor”, “Pancasila Habitus Bangsa”
Sistem penulisan
- Analis masalah (diskriptif masalah yang sedang ditulis)
-Problem Solving (Memaparkan solusi dengan mencantumkan argumen)
- Perdebatan Akademis (Kutipan dari berbagai pendapat, yang pro dan kontra)
- Solusi atau pendapat Penulis.
- Kesimpulan Akhir.

Berita (News) atau peristiwa apapun yang mengandung 5W+1H.
Strategi menulis berita adalah KISS (Keep it Simple and Short) atau kalimatnya sederhana dan mudah dipahami. Gunakan ungkapan yang sering dan umum dipakai. Tulisan dapat memancing rasa ingin tahu pembaca. Hindari pemakaian eufemisme (penghalusan bahasa). Contoh: Musim kemarau rawan pangan di Gunung Kidul. Semestinya, Musim kemarau terjadi kelaparan di Gunung Kidul.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
-          Communicative (mengenali peristiwa yang akan diliput)
-          Communcation is the global (berkomunikasi dengan bahasa tulisan untuk menyampaikan ide, informasi kepada pembaca.
-          Menulis berita berdasarkan fakta dan data.
-          Sistem penulisannya dengan piramida terbalik. Yaitu, dari berita yang paling penting, penting, kurang penting, dan semakin tidak penting.
Contoh:
Cuaca Ekstrem
Dilaporkan, pesawat maskapai asal Laos yang membawa 49 orang dari 11 negara itu jatuh ke sungai Mekong, Rabu. Para korban terdiri dari 44 penumpang, yang umumnya warga asing, dan 5 awak. Belum diketahui pasti penyebab jatuhnya pesawat itu. Akan tetapi, laporan sementara menyebutkan, pesawat terbang dalam kondisi cuaca yang ekstrem.
            Pesawat masakapai itu dipoerasikan pemerintah di bawah kementerian Pekerjaan Umum dan Transportasi Laos. Otoritas terkait di Vientiane, ibu kota Laos, mengatakan, pihak Lao Airlines “telah mengambil semua langkah yang diperlukan” untuk berkoordinasi dengan mengirim semua unit penyelamat ke lokasi kecelakaan dengan harapan menemukan korban selamat.
            Menurut laporan terbaru, pesawat dengan nomor penerbangan QV301 itu jatuh saat sedang bersiap mendarat di Pakse. Para saksi mata menyebutkan, separuh badan pesawat tenggelam di sungai. Dan bagian ekor pesawat patah. Pihak produsen peswat ATR mengatakan, pesawat dengan kapasitas 68-74 kursi itu adalah pesawat baru yang dikirim ke Laos pada Maret. (Kompas, Jumat, 18 Oktober 2013).

Dalam berita ada feature, pada hakikatnya feature adalah teknik mengisahkan sebuah cerita. Tetapi, ada perbedaan dengan berita. Tulisan feature tidak bersifat berita langsung sehingga penggunaan 5w+1H dibaikan.
Contoh:
Brury, seorang petugas patroli, punya pengalam paling sial! Jumat malam lalu. Pukul 4.30 sore ia laporke kantor. Lima menit kemudian, selama berpatroli dengan pakaian seragam, lampu senternya jatuh. Ketika membungkuk untuk memungutnya kembali, celananya sobek di bagian pantat.
            Pukul 5.15 sore, ia mencoba menolong seekor anjing yang menggonggong. Sejam kemudian ia dirawat di rumah sakit karena kakinya digigit anjing.
 
Top